Seuntai rambut mayangmu jatuh terurai
Menyelinap di antara celah gerimis, 
Yang  menahan qu tuk memandangmu, 
Yang kan menuruni pematang hatimu, 
Rindang dedaunan bunyikan sunyi 
Yang diamkan hasrat tuk memandangmu.
Gerimis bimbing dekap tubuhmu. 
Aq tatap wajah manismu 
Tak ada wanita semanis kamu.
Sungguh ............
Entah sketsa apa yang qu tulis, 
Rasanya aq cuma melukis gerimis yang menetes di alis matamu
Dan aq... hanyalah seorang kekasih yang jatuh di kelopak matamu 
Lalu ketika kau kerjapkan mata, 
Aq terbata dalam serangkaian kata cinta, 
Wajah manis........ 
Mengapa gerimis penuh kenangan manis 
Di setiap celah, di kehijauan lembah, di antara pagi dan senja, 
Kau hanya menjawab dengan tatapan manis dan senyummu yang indah
by : “ersty ardian”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar