Sabtu, 09 Februari 2013

** Misteri Keabadian **

Memisahkan aroma kehidupan
Dari kesadaran percikan api pertama
Yang menyala di wilayah jiwa.
Pada pertama yang dipetik dari dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan
Pada telinga jiwa tentang risalah hari
Yang telah berlalu dan mengungkapkan karya
Kesadaran yang dilakukan malam,
Menjadikan mata jernih kenikmatan dunia
Menjadikan misteri keabadian di dunia ini hadir


by : Ersty
















** Ketika Cinta itu Mati **

Ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih peduli terhadap qu
Dan kau masih menunggu qu dengan setia.
Dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata"Aku turut berbahagia untuk mu "

Bebaskan dirimu kembali melebarkan sayapnya
Terbang ke alam bebas tuk menemukan cinta yang lain.

Tapi, ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..

by : Ertsy

** Aq Lemah di Depan mu **

Aq bukanlah yang terpilih
Sedang aq menghinakan diri pada mu
Malaikat pun tak mampu menulis Dalam garis takdir yang ada
Karna ia akan dicambuk bila mendusta

Engkau seperti bintang di langit
Aq selalu melemparimu untuk jatuh
Tapi batu itu kembali memukul qu

Aq menangis kau hanya membisu
Kau tertawa aq terpaksa mendengar
kalau tak mau bercinta dengan qu
Tak perlu kau meludah sampai aq tenggelam


Bagi qu cinta adalah engkau
Dan bagimu cinta adalah kepuasan
Sedang aq selalu lemah di depanmu

by : Ersty

** Aq tau mencintaimu adalah tak pasti **

Mungkin aq terlalu bodoh untuk mengerti
Mungkin aq tak sengaja juga menyakiti
Andai aq tau isi hatimu
Andai kesempatan itu datang lagi pada qu

Sekarang mustahil bagi qu
Bahkan menyentuh bayang mu, aq tak mampu
Sekarang aq terpuruk dalam jurang sesal qu
dan cinta ini jadi sesak dalam dada qu
Aq tau cinta ini sudah tak laku

Tapi biarkan cinta ini aq miliki
Biarkan cinta ni menjadi beban qu
Aq tak peduli ........
Meski menghambat jalan qu
Aq tau mencintaimu adalah tak pasti

by : Ersty

** Tersiksa Seluruh Jiwa qu **

Seperti burung yg terbang dengan satu sayap
Mampu melintas awan. tapi dengan rasa sakit yang tak tertahan
Seperti gelap malam yang hanya di temani bintang.
Tanpa rasi yang membentuk gugusan indah
Mampu temani jiwa sepi meski tanpa keindahan sempurna

Seperti mentari yang kekurangan cahaya
Tak mampu menghangatkan meski mampu menerangi
Seperti aq yang kehilangan setengah nyawa
Masih mampu berdiri meski raga terlalu rapuh
Terselip segumpal luka dalam senyum qu
Kehilangan yang teramat perih, perih, sangat perih
Tersiksa batin, tersiksa hati, tersiksa seluruh jiwa qu

by : Ersty

** Bingkai Kenang **

Di sekelip cemas qu yang mendalam
Terselip kerinduan yang mendalam
Pada gelisah qu yang kian gusar
Cemas dengan ketiadaan mu
Rindu akan kehadiran mu
Gelisah menanti kedatangan mu

Duhai kau insan tersayang di tanah seberang
Menyisakan bayang mu dalam bingkai kenang
Sedang rindu qu mengharap

Wahai insan tercinta
Bilakah kau rasa apa yang kini qu rasa
Ketika tanpa mu waktu qu berlalu hampa
Adakah kan datang suatu masa untuk kita kembali bersama

by : Ersty

** Cinta yang Sama **

Aq tak peduli

Bila langit menggulung mendungnya

Dan menghujam bumi dengan ribuan rintik

Lalu laut mengamuk menyapu karang yang tegar

Tanah terkuak menenggelamkan harapan-harapan besar

Dan akhirnya tuhan menyeru kepada malaikat maut

Untuk bertebaran menyayat ribuan jiwa



Selelah apapun mata qu mencari wujud mu

Selelah apapun telinga meraba udara mencari suara mu

Selelah apapun kaki qu berjalan, mengukir jejak mengejar bayang mu

Apapun yang kau lakukan

cinta akan tetap berada disana

menunggu mu mengakui keberadaannya

kau dan aq tahu itu



Kita begitu berbeda dalam semua

kecuali dalam cinta



by : Ersty

** Sekat Cinta **

Rasa itu tumbuh sekian lama
Bernaung di dalam hati menunggu detik
Agar mewujudkanya menjadi kata, kalimat, lalu suara
Aq tak peduli bila ruang harus menyekat cinta
Dan aq mencoba menyeru kepada detik
Agar temukan kita di ujung hari
Aq tak peduli meski dibulan tak berbulan
Ruang masih saja menyekat cinta
Dan aq masih saja mencoba menyeru kepada detik
Agar temukan kita di serambi taman surga

by : Ersty Ardian